INTRODUCE
My name HARIANTO from East Java, Madiun city and Demangan Villages

Selasa, 03 November 2009

Mengenal "Bibit Slamet Riyanto

Warga melintas di depan rumah wakil ketua non aktif Bibit Samad Rianto di Ciledug, Tangerang, Selasa (3/11). Hari ini merupakan hari ulang tahun ke-64 Bibit Samad Riyanto namun aktivitas di kediaman Bibit tampak sepi.

Tak henti tangan Afina (6) bergayut manja di lengan sang ayah. Cucu pertama Bibit Samad Rianto itu sempat merengek minta dipertemukan dengan eyang kakungnya yang kini masih mendekam di Rutan Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Senin (2/11) malam, dia bersama orangtua dan adiknya berniat menunggu kedatangan eyang tercinta.

"Kabarnya begitu, 99 persen akan ditangguhkan penahanannya. Tapi satu persennya hanya Allah yang tahu," ujar anak pertama Bibit sekaligus ayah Afina, Yudi Priyanto (34), ketika ditemui SP di halaman rumah Bibit.

Yudi menuturkan kabar sang eyang akan dibebaskan awalnya diketahui dari media massa, Minggu. Sayangnya, sampai pagi tiba kabar itu tidak terbukti.

Kepulangan Bibit seharusnya bisa menjadi kado terindah buat keluarga purnawirawan jenderal polisi itu. Bibit, yang lahir di Kediri pada 3 November 1945, hari ini tepat berusia 64 tahun. Menurut Yudi, tidak ada acara spesial yang disiapkan keluarga. Biasanya, kakek tujuh cucu tersebut merayakan ulang tahun dengan nasi kuning dan hiburan grup musik keroncong.

Namun kali ini keluarga hanya berencana mengunjungi Bibit di Rutan. Saat ditanya apa kado para cucu untuk eyangnya, isteri Yudi, Oke (34), menjawab, "Hadiahnya doa saja. Itu malah tidak ternilai, supaya eyang tetap sehat."

Bibit sehari-hari tinggal bersama isteri, keponakan, dan pembantu. Lokasi rumahnya terletak di RT 001/012 Kelurahan Pendurenan, Kecamatan Karang Tengah, Tangerang, Banten. Jalan menuju gang rumahnya harus menumpang lewat pintu masuk Komplek Griya Kencana I, Ciledug, Tangerang.

Selayaknya di perkampungan, halaman rumah Bibit masih berupa tanah merah. Di samping rumahnya tumbuh sekitar 50 pohon palem. Salah satu tetangganya, yang hanya berjarak 100 meter dari rumah Bibit, merupakan agen telur ayam. Sehingga, bau anyir telur menjadi konsumsi sehari-hari keluarga mantan Kapolda Kalimantan Timur itu.

"Dulu tinggal di Komplek Ciledug Indah. Tahun 1990 pindah ke sini karena sering banjir," tutur Yudi terkekeh.

Bibit bersama isterinya, Titik Sugiharto (pensiun Kepala Perawat di Rumah Sakit Jiwa Grogol, Jakarta), dikaruniai empat anak. Yudi, anak pertama, bekerja di sebuah perusahaan swasta dan aktifi di LSM Lumbung Informasi Rakyat (Lira). Anak kedua, Bayu Suseno, merupakan Kapolsek Pagedangan Kabupaten Tangerang, Banten. Lalu, dua anak perempuannya bernama Endah Sinta Laras dan Rini Wulandari.

Yudi bercerita seharusnya ada tiga polisi di rumahnya. Tapi apa mau dikata, ujarnya, hanya Bapak dan Bayu yang berhasil memakai seragam. Dia mengaku gagal berprofesi polisi karena tidak mendapat memo (rekomendasi) dari Bibit. Padahal, mudah bagi Bibit untuk memasukkan anaknya ke institusi Polri.

Prinsip hidup Bibit sejalan dengan dua tokoh idolanya yakni proklamator Indonesia Soekarno dan mantan Kapolri Hoegeng Imam Santoso. Diakui Yudi, nilai-nilai nasionalisme Bibit juga diteladani dari dua tokoh itu.

Sesepuh Kampung

Di mata Ketua RT 001/012 Kampung Pendurenan, Kismanto, sosok Bibit berbeda dari kebanyakan pejabat. Tidak ada rasa sungkan saat warga berbincang dengan mantan Rektor Universitas Bhayangkara Jakarta itu. Masyarakat, tuturnya, menganggap Bibit sebagai pelindung dan sesepuh kampung. "Setiap pagi, setelah sholat Subuh, Pak Bibit bersama Ibu olahraga jalan kaki keliling kampung. Jadi warga sini kenal dia," ujar Kismanto.

Menurutnya, Bibit sering berpartisipasi dalam setiap acara RT. Warga juga kerap diundang dalam momen bahagia keluarga Bibit. Misalnya, hari ulang tahun atau ulang tahun perkawinan, serta ketika Bibit memperoleh jabatan baru.

Bahkan, dia dan Bibit sempat mendirikan grup musik keroncong bernama Puspa Kencana. Grup itu berisi warga dan sejumlah pegamen jalanan. Bibit, katanya, memang penggemar keroncong dan memiliki sejumlah alat musik.

Kismanto juga paham rekam jejak karier Bibit saat menjabat Kapolres Jakarta Utara, Kapolres Jakarta Pusat, Wakapolda Jawa Timur, dan Kapolda Kalimantan Timur. Dia pun mengetahui penugasan Bibit ke Peru pada 15 Agustus 2009, di mana Ari Muladi mengaku bertemu Bibit dalam kurun waktu itu. "Sebelum ramai di media massa Pak Bibit menunjukkan bukti-bukti ke Peru, saya sudah tahu dari anaknya bahwa beliau ada tugas di Peru," ucapnya.

Di hari ulang tahun Bibit, Kismanto mendoakan agar kasus warganya itu segera berakhir. Sejak kasus bergulir, dia juga selalu meminta pengajian di kampung mendoakan Bibit dan Chandra M Hamzah. "Orang baik mau menjadi baik memang banyak tantangannya," ujar Kismanto. sumber : SP/Ruht Semiono

Tidak ada komentar:

rencana Alloh itu Indah

sWeeT MeMorY...... "NostalGia SMA"