dalam perjalanan menuju di Cibubur, ketika laju motorku berhenti di lampu merah kulihat seorang "mas-mAS" "peminta-minta" duduk di bawah tiang traffic light. Usianya belum cukup tua tapi yang bikin trenyuh hatiku melihat kondisinya "maaf kedua kakinya kecil". Walaupun mas itu berprofesi sebagai peminta-minta namun tangannya tidak menengadah seperti peminta2 lainnya seperti yang sering aku lihat.
Perih hati ini melihatnya, mungkin si mas juga ngga mengharapkan profesi seperti itu. Ingin sekali aku memberi uang padanya tapi karena posisiku motorku di tengah aku ngga bisa berbuat banyak.
Alhamdulillah, ada seorang Bapak yang mengendarai motor di dekatnya memberi uang, mungkin hanya seribu atau dua ribu saja, tapi si mas senaa...ng banget (terlihat dari muka dan matanya yang berbinar" dan mengucapkan terima kasih pada si pemberi. Periii...hh sekali aku menyaksikan peristiwa itu, dan tanpa kusadari air mata ini meleleh, cengeng ya .... (hm.. untung aku pakai helm, coba klo ngga bisa timbul pertanyaan dibenak orang2 sekitar situ).
Ya Tuhan terima kasih Engkau masih memberi nasib yang jauh lebih baik dari si mas itu. Ya Alloh... berikan mas itu kesehatan dan ketabahan dalam menjalani hidup ini. Amin.
1 komentar:
Kalo saya gampang trenyuh sama pengamen/gepeng yang menggunakan batita/balita sebagai medianya. Seharian diajak panas-panasan... makan, tidur siang di jalanan. Saya pernah liat anak laki-laki sekitar umur 5 tahun mengemis di perempatan Pasar Rebo sambil nggendong batita. Menurut supir angkot yang saya tanya, orangtua dari anak-anak itu biasanya mengawasi anak-anaknya dari pinggir jalan. Gila ya?
Posting Komentar