INTRODUCE
My name HARIANTO from East Java, Madiun city and Demangan Villages

Minggu, 20 Juli 2008

Pungkas Tri Baruno (7)

Sesampai di Bandara Sukarno-Hatta, ketika mau masuk ke Aula tempat prosesi penyambutan jenazah kulihat Kak Sumarni dan kawan-kawan kok keluar lagi. Ada apa kok balik mereka saat aku berbincang dengan Mas Hudi, eh... ternyata Kak Sumarni bilang kalo mau sarapan, makanannya di mobil. Allhamdulillah....... rejeki datang dan perut perih pun hilang, memang Alloh Maha Tahu.

Selesai makan, kami menuju keruangan aula untuk melihat gladi bersih upacara penyambutan jenazah. Gladi bersih selesai kira-kira jam 11.30 Wib, selanjutnya kita mencari informasi dimana masjid berada karena hari ini hari jum’at tentunya sebagai umat muslim kita harus melaksanakan sholat jum’at. Ternyata tempat yang disediakan untuk melaksanakan sholat jum’at di ruangan yang sehari-harinya buat pers comferen, Allhamdulilah sholat Jum’at selesai juga kita tunaikan.

Setelah selesai menunaikan sholat Jum’at kita kembali ke aula tempat penyambutan jenazah. Setelah menunggu beberapa saat kira2 pukul 13.30 Jenazah Alm. Pungkas Tri Baruna tiba selanjutnya dilaksanakan upacara serah terima jenazah dari perwakilan Konjen RI di San Fransisco kepada Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Setelah selesai serah terima dan pembukaan peti jenazah untuk memberi kesempatan kepada orang tua dan kedua kakak kandung melihat jenazah untuk terakhir kalinya, jenazah dibawa ke tempat Ucapara Penghormatan Terakhir Alm. Pungkas Tri Baruno.

Bertindak selaku Pembina Upacara adalah Kak Adyaksa (MENPORA RI), setelah penghormatan jenazah dilanjutkan pembacaan surat bela sungkawa dari Asia Pacific Region (APR) /Kepanduan Asia Pasifik yang bermarkas di Manila-Filipina dan dari World Organization Scout Movement (WOSM)/Kepanduan Dunia yang bermarkas di Jenewa – Swiss, yang dibacakan oleh adik-adik Pramuka dari Banten.

Setelah pembacaan bela sungkawa dari APR dan WOSM selesai selanjutnya pembacaan sambutan dari pihak keluarga Alm. Pungkas Tri Baruno. Dalam sambutannya, pihak keluarga mengungkapkan, keluarga bisa menerima kepulangan Pungkas ke penciptaNya karena takfir Illahi, sekaligus berterima kasih kepada Pemerintah RI dan Kwarnas Gerakan Pramuka khususnya yang telah memfasilitasi cita-cita/keinginan putranya Alm. Pungkas mendaki ke puncak Gunung Mc.Kinley, Alaska, Amerika Utara dari persiapan, pelaksanaan, hingga kepulangan jenazah. Keluarga juga berharap semoga semangat pungkas bisa memotivasi untuk generasi muda Indonesia mengisi hidup ini dengan sesuatu yang positif.

Selesai pembacaan sambutan dari keluarga Alm., dilanjutkan sambutan dari Rektor Mercu Buana, terus dari Deplu RI, terus dari Kwarnas Gerakan Pramuka, dalam sambutannya Kak Prof.DR.dr.H.Azrul Azwar (MPH) selaku Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Gerakan Pramuka memberi penghargaan kepada Alm. Pungkas Tri Baruno sebagai Pahlawan Gerakan Pramuka atas semangat dan pengorbanan kepada bangsa dan Gerakan Pramuka khususnya.

Sambutan terakhir dari MENPORA RI, Kak Adyaksa Dault.
Kak Adyaksa Dault dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangganya kepada Alm. Pungkas Tri Baruno dan Tim Ekspedisi Tunas Indonesia yang berhasil sampai puncak Gunung Mc. Kinley, Alaska mengibarkan Bendera Merah Putih dan Bendera Tunas Kelapa sebagai rangkaian peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional dan 100 tahun kepanduan dunia.

Dimasa banyak pemuda Indonesia yang jatuh kedalam dunia narkoba tapi Adik Pungkas diusianya yang baru 20 tahun telah memberikan sesuatu yang besar kepada bangsa dan Gerakan Pramuka. Semoga semangat Alm., bisa jadi motivasi kepada generasi muda mendatang menjadi tunas-tunas bangsa yang lebih baik.

Kak Adyaksa Dault juga mengucapkan terima kasih kepada Orang tua dan keluarga Alm. yang menerima kepergian Pungkas karena takdir Alloh. Sebagai bentuk kebanggaan insyaAlloh nama Alm. Pungkas Tri Baruno akan diabadikan menjadi nama ruang baca di Kantor Menteri Pemuda dan Olah Raga RI yang akan diperluas pembangunannya, disitu akan diisi buku-buku dan foto-foto Pungkas Tri Baruno.

Saat pembacaan do’a yang dipimpin oleh Kak Adyaksa Dault, tak kuasa aku menahan air mata. Ku teringat saat-saat dik pungkas main di ruangan kami, saat aku minta diajari cara upload di internet, saat menemani dik pungkas latihan panjat tebing di cibodas, saat dia membikinkan kami roti selai, saat menemani latihan fotografi di cimelati, saat tidur satu tenda dengannya, saat makan nasi goreng di warung bersamanya dan terakhir saat dik Pungkas menyapaku di ruangan, ketika itu Pungkas datang keruangan seperti biasa dia browsing internet, sekian lama dia browsing disebelahku tapi dia tidak menyapaku, tapi ketika dia selesai browsing ketika mau pergi saat melihatku dia bilang “ini kak Hari toch, kirain siapa” terus aku bilang “ah kamu sekarang sombong amat sich kas”. Pungkas sambil ketawa menjawab. Bener kak, habis kak hari lain sich. Memang sudah beberapa minggu aku tidak bertemu lagi dengan pungkas dan teman lainnya karena mereka ada pemantapan di Cibubur. Dan terakhir ketemu, ketika itu rambutku masih panjang/alias gondrong. Mungkin pungkas pangling karena aku habis potong rambut. Dalam do’aku semoga dik pungkas mendapat tempat yang pantas disisinya, dilapangkan kuburnya, dimasukan syurga. Amin.

Tidak ada komentar:

rencana Alloh itu Indah

sWeeT MeMorY...... "NostalGia SMA"